VIDEO BERPUTAR, MODAL ALA KADAR
- dimar utama
- Jan 25, 2021
- 4 min read
“Just give me one more day
Give me another night
I need a second chance
This time I'll get it right..”
Sepotong lirik lagu —dari band asal Inggris, New Order— terngiang-ngiang di kepala saat memasuki penghujung hari. Salah satu lagu yang telah akrab di telinga saking seringnya dimainkan dari daftar putar favorit. Bukan hanya karena soal musiknya, tetapi juga visual dalam musik videonya. Menggandrungi New Order sejak awal masa perkuliahan, klip musik lagu Krafty garapan Johan Renck ini adalah salah satu yang menarik perhatian. Mengamati bagaimana tiap adegan diambil secara berputar —mengelilingi aktor yang bermain peran dalam klip tersebut— turut mendorong rasa penasaran untuk mengulik proses dibalik pembuatannya.

cuplikan salah satu scene dalam New Order - Krafty
Dalam proses produksi, tiap frame ditangkap secara stabil dengan bantuan circular rig yang kokoh. Tentu saja, memerlukan kamera dengan resolusi yang tinggi pula agar gambar yang dihasilkan tetap tajam meskipun mengalami goncangan. Modal yang diperlukan relatif tinggi bagi kepala-kepala kreatif yang masih bergerak secara independen. Tapi, aku percaya sebenarnya banyak alternatif yang bisa ditemukan dari barang-barang di sekitar untuk mewujudkan visual serupa. Kuncinya, tidak enggan mencari dan mencoba. Maka, kali ini aku menantang diri untuk mendokumentasikan maket dari proyek kantor SB301 dengan referensi visual klip New Order - Krafty.
01. Analisa
1.1 →
Langkah awal adalah memahami tujuan visual yang ingin dicapai. Dalam kasus ini, preseden yang diambil menggunakan teknik arc shot dalam pengambilan gambar. Artinya, kamera bergerak memutar mengelilingi objek. Penonton akan menyaksikan adegan dari sudut-sudut yang berbeda dengan objek sebagai titik poros pergerakannya.
1.2 →
Untuk objek yang tidak bergerak seperti maket, sebenarnya ada 2 cara untuk memperlihatkan tampilan 360⁰. Yang pertama, maket sebagai objek diputar di titik poros, sedangkan kamera mengambil gambar dari titik yang sama. Jika menggunakan cara tersebut, maka objek cukup diletakkan pada alas yang mudah diputar seperti kursi putar. Fokus utamanya adalah mempertahankan titik poros perputaran objek dengan latar belakang yang statis.
Yang kedua yaitu pengambilan gambar dengan teknik arc shot tadi. Yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan jarak kamera ke poros agar tetap stabil. Pusat perputaran terletak pada titik tengah objek yang tidak bergerak. Dengan demikian, tiap sisi maket dapat tertangkap kamera, beserta panorama ruang di sekitarnya. Teknik ini membutuhkan alat bantu untuk menjaga kamera tetap bergerak dalam jalur yang ditentukan.


1.3 →
Sesuai preseden, cara kedua dipilih untuk menangkap gambar objek beserta konteksnya secara penuh. Berbeda dari kondisi set pada contoh, alat-alat yang ada sangat terbatas. Tantangan yang perlu dihadapi adalah bagaimana menjaga kestabilan dan kualitas hasil gambar. Maka, alternatif penyesuaian yang berhasil dirumuskan adalah sebagai berikut:

02. Aplikasi
Alat yang Digunakan:

2.1 →Trial 01

- Menyiasati keterbatasan alat, rel kereta mainan —yang jalurnya melingkar— digunakan dalam proses produksi ini sebagai pengganti circular rig.
- Tanaman diletakkan di lingkar luar sebagai latar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi visual yang tidak diinginkan.
- Maket sebagai objek diletakkan pada titik poros sehingga posisi jalur kereta dibuat mengelilingi objek.
- HP sebagai alat pengambil gambar ditempelkan pada gerbong kereta menggunakan lakban / selotip yang cukup kuat.
- Kemudian, kamera diaktifkan dan gerbong kereta digerakkan secara manual untuk mengambil gambar.
- Gambar objek ditangkap sebagai kumpulan foto di beberapa titik dalam lintasan rel kereta mainan.
- Setelah frame yang diinginkan berhasil ditangkap, kumpulan foto tersebut yang kemudian diolah menjadi video stopmotion. Berbeda dari klip preseden yang langsung mendokumentasikan dalam wujud video, langkah ini diambil untuk menyiasati rendahnya kestabilan kamera yang digunakan.
- Hasil trial 01:

2.2 →Evaluasi
- Lokasi & Pencahayaan
Dalam trial 01, pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan dengan memanfaatkan pencahayaan alami. Rupanya, cahaya atau bayangan yang jatuh ke objek menjadi tidak stabil karena perubahan cuaca. Maka pada trial berikutnya, diputuskan memindahkan proses produksi di dalam ruangan dengan menggunakan cahaya dari lampu meja. Selain menjaga konsistensi pencahayaan, langkah ini diambil untuk memudahkan kamera menangkap fokus pada objek.


- Posisi Kamera
Evaluasi berikutnya terkait dengan area frame yang tertangkap kamera. Dalam trial 01, alat pengambil gambar ditempelkan pada sisi samping gerbong kereta mainan. Tangkapan kamera yang dihasilkan membuat objek tampak terpotong. Penonton tidak melihat scene maket secara menyeluruh dengan scene yang demikian. Solusi yang diberikan adalah mengubah peletakan kamera. Kali ini, kamera diposisikan di bagian atas gerbong dengan bantuan tambahan 1 gerbong kereta dan rel lainnya. Penampang yang menahan posisi kamera diperbesar agar lebih tahan terhadap goncangan.


- Jumlah Frame
Perbaikan lainnya yaitu memperbanyak titik pengambilan gambar. Mengingat hasil dokumentasi ini kemudian harus disatukan sebagai video stopmotion, lebih banyak foto akan menghasilkan klip yang lebih halus. Semakin kecil jarak pergerakan antar frame-nya, maka semakin baik pula hasilnya.

2.3 →Trial 02
- Hasil trial 02 dengan konteks latar studio SB301:


03. Editing
3.1 →Aplikasi

- Hasil dokumentasi disatukan secara urut sesuai pergerakan dalam proses pengambilan gambar.
- Banyak pilihan aplikasi yang dapat digunakan untuk memproses kumpulan foto ke dalam format video. Kali ini yang aku gunakan adalah Adobe Photoshop.
- Meskipun sudah berusaha meminimalisir gangguan dalam proses produksi, tetap saja perlu dilakukan edit dan touch up untuk mendekati kestabilan klip seperti pada preseden.
- Tambahkan iringan lagu yang sesuai dengan mood yang ingin dibangun dalam video. Pilihanku kali ini jatuh pada Miami Nights 1984 - Ocean Drive.
3.2 →Data Pelengkap
Karena ditampilkan sebagai bahan pengenalan suatu proyek arsitektur, aku memutuskan untuk menambahkan beberapa data lainnya untuk melengkapi video maket ini:




Gambar Isometri Massa Bangunan beserta Atap Screen Recording Denah
04. Output
"..But that's what you do to earn your daily wage
That's the kind of world that we're living in today
Isn't where you wanna be
And isn't what you wanna do.."
Tapi, selalu ada celah untuk mendobrak yang harus menjadi area bermain baru.
Bukan begitu?
Comments